Sabtu, 31 Juli 2010

rendy's trilogy:: one

book 1

infinity world


by: vampire agent 13
"HAL yang paling tidak dapat dimengerti di dunia adalah bahwa semuanya dapat dimengerti"
kira-kira sih gitu kata Albert Einstein. tapi toh aku tetep nggak ngerti guru didepan ngomong apa. gurunya juga sih, ngebosenin bener, bikin orang lebih pingin tidur. tau-tau, "pluk!" sebuah penghapus mendarat sukses di mulutku yang setengah terbuka saat hampir ketiduran. alhasil, akupun terbatuk-batuk plus hampir muntah dengan grand prize diketawain semua orang dikelas.
dipikir lagi, seharusnya dan semestinya aku masuk ke SMA 2. soalnya, selain rekomendasi ortu, katanya gurunya lebih enak (emangnya coklat, enak?). juga temanku kebanyakan masuk kesana. namun, dengan alasan tantangan yang kuutarakan dengan PeDe-nya kepada ortu-ku, akupun masuk SMA unggulan. dan bertemulah diriku dengan tantangan yang sebenarnya: teman sekelas yang ajaib."tak!" kali ini penghapus itu mengenai dahiku. uuuh!!!
oh iya, kenalin namaku Rendi Adhityaka. panggil aja Rendi. murid paling terkenal disekolah. terkenalnya tak lain tak bukan adalah karena aku selalu ketiduran saat pelajaran fisika. konyolnya, dasi abu-abu yang kupakai jadi hampir hitam seluruhnya karena saking seringnya dilempar penghapus guru fisika. anehnya, aku masih naik ke kelas 11.
makin lama aku makin stress, lha wong fisika jam-nya ditambah. makin sering ditimpuk penghapus dech.
suatu hari di Desember yang mendung dan kelabu (mirip lagu aja) temanku mencetuskan ide brilian yang menggelitik kortex luar otakku, membuat perkumpulan anti-physics. awalnya, perkumpulan itu hanya sebuah ilusi. heh nyanyi lagi! hanya 5 orang maksudnya ........... hari demi hari, bulan berganti seiring tahun yang mengikuti. sekitar 3 bulan anti physics sudah beranggotakan 40 orang dari 8 kelas berbeda. rata-rata mereka mengaku phobia fisika.
setelah kami punya banyak anggota, guru-guru mulai resah dengan banyaknya gangguan pada saat pelajaran fisika. teman-teman ajaibku itulah yang melakukannya. sering mereka membuat rencana pura-pura kesurupan. bayangkan, 5 orang kesurupan, tapi malah mirip cacing kepanasan, tau-tau udah bel pergantian pelajaran. namun, jika giliran kelasku dan aku koordinator ruangannya, pasti gagal karena aku selalu ketiduran. akhirnya kelasku nggak pernah pakai indoor koordinator untuk semua misi dikelasku. kami selalu rapat tentang hal ini sebelum masuk kelas.
7 bulan kemudian, seluruh dewan guru dan sebagian murid yang tidak tergabung anti-physics membentuk physicist group pada saat anti physics merencanakan aksi terbesar. komite physicist group mengadakan rapat tertutup. salah satu temenku dikirim sebagai intelijen untuk mengacaukan rapat tersebut. ia memasukkan program bluefantasy untuk mengancurkan komputernya. akhirnya setelah guru-guru bekerja keras 'keliling dunia' mereka tetap 'tak dapat apa-apa'. kemudian intel kami memasukkan cabai dalam jumlah besar kedalam kopi guru matematika, pencahar dalam kopi guru komputer, garam dalam jumlah besar dalam teh guru fisika, dan HCL [l(toxic)] 3ml dalam capucino guru kimia. alhasil, merekapun pergi ke kamar mandi.
besoknya, mereka serentak tidak masuk. anggota kamipun bertambah dan kami berubah nama menjadi BEAM(Badan Elektronika dan Anti Matematika). anti matematika dipakai karena kami kebanyakan juga phobia matematika. penemuan pertama kami adalah sebuah box penghitung mundur 100 detik sebelum meledakkan chipset. sebenarnya keren, sampai temanku menumpahkan HCL 15 ml kealasnya. jadi waffle plastik dech!
BEAM meluncurkan penemuan baru berupa kawat tipis yang dihubungkan dengan chip pengatur tegangan. kawat itu dimasukkan kedalam sebuah pipa. alat ini mampu memisahkan zink oksida dari oksidanya. ini penting karena bubuk seng mampu menyebabkan iritasi(makin deket kimia nich!). kami mengisinya dengan mesiu dan kemudian pewarna bubuk. dengan salah satu ujung tertutup, kami mengarahkan pipa itu ke jendela ruang guru kemudian menyalakanya. walla! seluruh orang dalam ruangan terbatuk-batuk karenanya.
anehnya, semua anggota BEAM tetap naik kelas walau semua guru tahu kami merupakan anak-anak yang nyentrik dan eksentrik. kami membubarkan BEAM. ajaibnya, temanku mendesain ruangan dengan suasana comfy dengan dominasi gambar plankton dan warna hijau muda. akhirnya kami dinobatkan menjadi kelas paling "green", padahal tema nya bukan green lifestyle! hahahahahahahahahaha!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
saat kami mengalami hari-hari syeru-syeram-tegang, ada cerita lucu. jadi ceritanya kan 4 orang paling pintar dikelas ada ditangah, trus ada kertas contekan yang menyebar di seluruh kelas. "pluk!" bunyi hujan diatas genting, eh, bunyi kertas jatuh ding, menarik perhatian pengawas ujian. masalahnya, waktu itu kertas tersebut diatas berada di tanganku. nah loh, but the biggest problem is, it's my favorite lessons! sebel deh eike!!
Blackberry qwerty keypad handphone-pun tidak bisa menghiburku, namun akhirnya kuterima juga BB itu(halah, bilang aja mau!). sampai temanku pergi untuk memperbaiki nilaiku dengan menyusup ke mainframe.
dengan langkah heroik aku melangkah setelah mendapatkan ijazah. anehnya herannya ajaibnya, nilaiku lumayan bagus dan aku diterima PMDK di UI juga ex-BEAM-er masuk di fakultas sama walau beda jurusan.
ditanggal yang ditentukan kami berangkat. kamipun naik ke bus penuh sesak walau ada 3 bus yang kami gunakan. sesampainya ku dilaut, kukabarkan semuanya. kepada karang, pada ombak, kepada matahari. tetapi semua diam, tetapi semua bisu, tinggal aku sendiri, terpaku menatap langit . . . . . . . . . . . . koq nyanyi? intermezo bro!
karena kami sudah berada di Jakarta, dengan menyesal buku 1 ini ditutup. tunggu buku 2 ya!

TOBE
CONTINUED